Minggu, 10 Juni 2012

Mengobati Kusta, typhus dan Muntah darah dengan Bidara Upas

Bidara Upas

(Merremia mammosa (Lour.) Hall.f.)
Sinonim :
= Batatta mammosa, Rumph. = Convoivuius mammosa, Hall. = lpomoea mammosa, Chois.
Familia :
Convolvulaceae

Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 m dpi. Tanaman ini mungkin didatangkan dari Philippine, merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti lonceng berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam tanah, mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta gembur, beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat. Perbanyakan dengan stek batang atau menanam umbinya.

District name

Blanar, widara upas (Jawa), hailale (Ambon).;

Penyakit yang dapat diobati

Demam, batuk, serak, Difteri, Radang tenggorok, radang paru,; Radang usus buntu, Typhus, sembelit, Muntah darah, Kanker; Kencing manis, Keracunan, gigitan ular, kusta, syphilis (Luns).; 

Bagian yang digunakan untuk obat dan cara pemakaiannya :

BAGIAN YANG DIPAKAI: Umbi.

KEGUNAAN:
- Demam, batuk, serak.
- Difteri, Radang tenggorok, radang paru, radang usus buntu.  
- Typhus, sembelit, buang air besar darah dan lendir. 
- Muntah darah.
- Kencing manis (DM), Batu kandung kencing, Keracunan makanan,    
  gigitan ular.  
- Kanker, kusta, syphilis (Lues).

PEMAKAIAN LUAR:
Digunakan untuk memperlancar keluarnya air susu ibu (ASI), obat luka terpotong, luka bakar, bengkak, penyakit kulit, gigitan ular.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 10-100 g umbi segar diparut atau digodok.
Pemakaian luar:  Umbi diiris tipis-tipis atau diparut menjadi bubur, untuk dibalurkan ketempat yang sakit seperti luka, bengkak-bengkak, gigitan ular dan sebagainya.

CARA PEMAKAIAN:
1. Radang usus buntu : 
    1/4 jari umbi dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan 1 sendok 
    makan air gula, kemudian diperas dan disaring Ialu diminum. Sehari 
    2 kali.

2. Muntah darah, typhus: 
    Umbi segar secukupnya dicuci bersih lalu diparut, peras dengan 
    sepotong kain sampai terkumpul sebanyak 1 gelas kecil. Minum.

3. Buang air besar darah dan lendir :
    50 g umbi dicuci lalu dipotong-potong, tambahkan gula jawa 
    secukupnya, godok dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. 
    Setelah dingin disaring, minum sedikit-sedikit.

4. Difteri : 
    Umbi segar secukupnya, dicuci lalu diparut, peras dengan sepotong
    kain sampai terkumpul 1 gelas kecil. Dipakai untuk kumur-kumur di 
    tenggorokan selama 23 menit, lalu ditelan.

5. Serak, batuk kering: 
    Umbi segar sebesar 1 jari tangan dicuci bersih, dipotong tipis-tipis 
    lalu dikunyah.  Lakukan 3-4 kali dalam sehari.

6. Batuk : 
    100 g umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan sirop gula batu 
    secukupnya, diaduk sampai merata lalu diperas dan disaring, minum.

7. Batuk rejan: 
    1/2 jari umbi segar dicuci lalu diparut, diremas dengan 2 sendok 
    makan air masak dan 1 sendok makan madu, peras dan saring, 
    minum. lakukan 2 kali sehari. 

8. Kencing manis:  
    100 g umbi segar dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan sepotong
    kain.  Minum setiap pagi, 1/2 jam  sebelum makan.

9. Keracunan makanan: 
    Umbi segar secukupnya dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan 
    sepotong kain sampai terkumpul 1/2 gelas.  Minum.

10. Kanker, kusta (Morbqs Hanson): 
     3/4 jari umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan 4 sendok makan 
     air matang dan 2 sendok makan madu.  Diaduk merata, lalu diperas
     dengan sepotong kain, dibagi untuk 3 kali minum yang habis dalam 
     sehari.

11. Luka-luka di kulit :
     Umbi segar dicuci lalu diiris tipis-tipis, letakkan di atas luka.

12. Melancarkan pengeluaran ASI: 
     Umbi segar dicuci bersih lalu diparut, borehkan disekeliling 
     payudara.

13. Luka bakar:
     Umbi segar dicuci bersih lalu diparut, bubuhkan diatas luka bakar, 
     bila perlu dibalut.

14. Gigitan ular:
     Umbi segar dicuci lalu diparut sampai menjadi adonan seperti 
     bubur.Tempelkan diatas luka gigitan, lalu dibalut.

15. Syphilis (lues): 
     1 jari umbi segar dicuci bersih lalu diparut, tambahkan 2 sendok 
     makan air masak dan 1 sendok makan madu murni, peras dan 
     saring, minum.  Lakukan 3 kali sehari.

16. Batu kandung kencing / kencing batu: 
     10 g umbi bidara upas, 10 g daun kumis kucing, 15 g daun keji 
     beling, dicuci lalu umbi dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 
     1 liter air, sampai tersisa 150 cc.  Setelah dingin disaring lalu 
     diminum. Sehari 3 x 50 cc.

Ingerdients of Bidara Upas :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Anti radang, menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, pencahar (laxative), menetralkan racun (antidote), penyejuk. KANDUNGAN KIMIA: Damar, resin, pati, zat pahit. Getah segar mengandung zat oxydase.

(Iptek.net )

1 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar, Jika berkenan silahkan Bagikan artikel ini ke Facebook, Twitter, Google+ dan Media social lainnya.